Malam hari itu kami berbincang sejenak sebelum tidur. Berbincang tentang keturunan dan beberapa hal lainnya. Tidak ada yang terlalu jauh berbeda, hanya berbeda karena malam itu kami ditemani rasa penasaran dan deg-degan karena menunggu sesuatu yang beberapa bulan lalu Allah tunda.
Pagi itu, suasana yang tidak mungkin kami lupakan. Suasana bahagia saat melihat satu garis tambahan di atas satu garis lainnya. Sujud syukur langsung kami sampaikan pada Sang Maha Pemberi Rizqi karena telah mengabulkan doa yang telah berulang kami sampaikan padaNya.
Kami ingin engkau sadar betapa kami para orangtua sangat mendoakan anak-anaknya shalih meskipun kami jauh dari kata itu. Kami menginginkan anak-anaknya jadi manusia yang tak membangkang Allah yang telah menganugerahkan kalian pada keluarga kita. Kami juga berusaha dan berdoa bahwa kami layak dijadikan sebagai contoh untuk kalian darah-daging yang kami sayangi.هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ(Ali Imran: 38)
Begitulah betapa satu garis tambahan di atas 'kertas pengecek' membuat kami berharap banyak. Karena garis itu bukan garis biasa, melainkan garis yang menjadi hadiah berharga di pagi hari.
2015-05-28 05.12.41 |
No comments:
Post a Comment